Kayak semalem, cowok gue jam 10 blom balik, emang gak ada aturan kok mau main jam berapa aja yang penting kesadaran masing-masing, gak macem-macem. Yang paling nyebelin, tuh dia gak ngaca sama dirinya sendiri, emang dia kalo cowoknya disitu mpe jam berapa sih? Gue aja sering nge-gap kalo mereka pacaran pake tutup pintu segala. Hueh capek deeh… alhasil sengaja gue suruh cowok gue balik jam 11 malem (masalah buat lo?!)


Wew.....
gak nyangka survey dihari itu tanggal 27 juli 2009, padahal rumah lagi brantakan. Tapi disamping itu banyak yang bisa diambil hikmahnya. Salah satunya yeah.... kayak keadaan rumah and para tetangga yang memberi dukungan secara moril.
Tetangga emang saudara yang paling dekat and tahu keadaan kita. so berbaik hatilah pada para tetangga ^^.


Nyapu, udah....
Ngepel, udah.....
Ngeringin pakaian, udah....
Cuci gelas-gelas, udah.....
Jemur sana!
apanya?
yah pakaian yang udah di keringinlah....
fiuh!
akhirnya selesai juga kerja-kerja-kerjaannya.... waktunya bloging eh malah maghrib!
yang pasti minggu ini ada project bareng Icha, pokoknya harus selesai sebelum musim liburan. "the story of addler", tapi kayaknya judul itu harus dirubah deh Caaa......
pokoknya sebelum pulang lihat kamar baru, project kita harus kelar!
Oke sist?!


Ketika berusia 1 tahun, ibu suapkan makanan dan memandikan kita. Cara kita mengucapkan terima kasih kepadanya hanyalah dengan menangis sepanjang malam.
Apabila berusia 2 tahun, ibu mengajari kita bermain. Kita ucapkan terima kasih dengan lari sambil terkekeh-kekeh saat dipanggil.
Menjelang usia kita 3 tahun, ibu menyediakan makanan dengan penuh rasa kasih sayang. Kita ucapkan terima kasih dengan menumpahkan makanan ke lantai.
Ketika usia 4 tahun, ibu membelikan sekotak pensil warna. Kita ucap terima kasih dengan mencoreti dinding rumah.
Berusia 5 tahun, ibu membelikan sepasang pakaian baru, kita ucapkan terima kasih dengan bergulingan ditanah kotor
Setelah berusia 6 tahun, ibu menuntun tangan kita kesekolah. Kita ucapkan terima kasih dengan menjerit:"Aku tak mau sekolah, tak mau sekolah!".
Apabila berusia 7 tahun, ibu membelikan sebuah bola, cara mengucapkan terima kasih ialah kita pecahkan kaca jendela tetangga.
Menjelang usia 8 tahun. Ibu belikan es krim, kita ucapkan terima kasih dengan mengotori pakaian ibu.
Ketika usia 9 tahun, Ibu mengantar ke sekolah. Kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan membolos.
Berusia 10 tahun, Ibu menghabiskan waktu sehari untuk menemani kita kemana saja. Kita ucapkan terima kasih dengan tidak bertegur sapa dengannya. Karena malu dengan teman-teman.
Apabila berusia 12 tahun, ibu menyuruh pekerjaan rumah. Kita ucapkan terima kasih dengan menonton televisi.
Menjelang usia 13 tahun. Ibu menyuruh memakai pakaian yang menutup aurat ... kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan tidak menuruti perintahnya.
Berusia 15 tahun, ibu pulang kerja dan merindukan pelukan dan ciuman, kita ucapkan terima kasih dengan mengunci pintu kamar.
Menjelang usia 18 tahun, ibu menangis gembira mendengar kita masuk ke perguruan tinggi, kita ucapakan terima kasih kepadanya dengan bersuka ria bersama kawan-kawan di cafe.
Ketika berusia 19 tahun, ibu bersusah payah membayar iuran pengajian, menghantar ke kampus, dan menyeret koper kita ke kamar kos. Kita hanya ucapkan selamat jalan pada ibu diluar kamar kos-an karena malu dengan kawan-kawan
Berusia 20 tahun, ibu bertanya apakah kita sudah memiliki pacar atau calon suami. Jawab kita, "itu bukan urusan ibu!".
Setelah berusia 21 tahun, ibu memberikan pandangan mengenai pekerjaan. Kita bilang,"aku tidak mau seperti ibu".
Ketika berusia 22-23 tahun, ibu membelikan perabot untuk rumah kita. Dibelakang ibu kita katakan pada kawan "perabot pilihan ibu aku kuno, tidak sudi aku!"
Menjelang usia 24 tahun, ibu bertemu dengan calon menantunya dan bertanya tentang masa depan, kita mendelik dan bersungut, "Ibu, tolonglah.."
Ketika berusia 25 tahun, ibu bercucuran keringat membiayai biaya pernikahan kita. Ibu menangis dan memberitahu kita betapa dia sangat menyayangi kita, tetapi kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan pindah.
Ketika berusia 30 tahun, ibu menelepon dan memberikan nasehat dan petuah mengenai perawatan bayi, kita dengan mudah berkata,"Itu dulu, sekarang zaman sudah modern, jelas beda..".
Ketika berusia 40 tahun, ibu menelepon mengingatkan tentang kampung halaman, kita berkata,"Kami sibuk, tak ada waktu pulang kampung".
Apabila usia 50 tahun, ibu jatuh sakit dan meminta kita menjaganya, kita bercerita mengenai kesibukan dan kisah-kisah orang tua yang menjadi beban kepada anak-anak.
Dan kemudian suatu hari, kita mendapat berita ibu meninggal! Kabar itu bagaikan petir!!
Dalam lelehan air mata, barulah segala perbuatan kita terhadap ibu menrepa satu persatu.
Jika ibu masih ada, sayangi dia. Jika telah tiada ingatlah kasih dan sayangnya. Sayangilah ibu karena kita ada karena ibu.
Sekarang, datanglah dan peluk ibu kita. Bersimpuhlah dikaki ibu. Rasakan keringat dan air matanya. Disana ada rasa sayang dan cinta sejati.
Gola Gong
Waktu tadi siang rela`in bolos buat pakcing, saya melihat catatan kutipan saya dari berbagai buku lalu melihat kutipan ini dan alhasil teringat Ibu. Jadi gak sabar...


Sulit sulit sulit sulit!!
sulit rasanya kembali ke rantauan! Meninggalkan kenangan..
berath meninggalkan kampung halaman apalagi ada kesempatan untuk menetap disana..*obsesiqw*
sungguh pilihan yang sulit. Menetapkan keputusan dalam waktu 1 bulan, menetapkan keinginan hati. Kembali kepangkuan bunda, kembali teringat masa indah...
perlukah aku beristikharah, padahal hatiku mantap??
mantap untuk meninggalkan semuanya, untuk menyongsong kehidupan baru yang akan kulalui, yang sama sekali tak berbayang.
tapi kenapa tetap sulit??
Tapi tetep harus istikharah.. biar tambah mantap tri tetep semangat!


sedikit kenangan akan dirimu..
"no one ever lies straight to your face, no one ever stabbed you in the back, you might think i`m happy but i`m not gonna be okay..!!!"
teriakku suatu waktu, bahkan sering ku bernyanyi dengan lirik yang itu-itu saja yang mungkin membuatmu ingin muntah kalau bisa.Waktu itu feelnya lagi bagus, berfikir tentang kebebasan di ruangan kecil, berfikir tentang privasi, tak ada yang melihat tingkah konyol seorang diriku bersamamu, entah kau suka atau tidak, enjoy aja!!
Suatu hari feel ini jelek, menangis dihadapanmu tak ada rasa malu, walau kau diam karena jengah melihat, hmmm nggak peduli!! yang penting nangiiss.......
Saat pagi,
tak merasa kasihan kumeninggalkanmu dalam keadaan tak pantas untuk dilihat.
Aku tak perduli.
Siang hari saat lelah, saat ruang kelas terasa membosankan,
dan membuatku berkeinginan
berbaring di tempat tidurku, Lagi aku tak perduli dirimu.
Malam hari
tak ingat apa-apa, langsung kupejamkan mata
hingga pagi membuka mata ini. dan lagi-lagi aku tak perduli,
adakah dirimu dalam pikiranku .. ?
dan sekarang ..
packing telah kulakukan, lemari telah berpindah
selimutku telah tak ada ..
bahkan buku-buku kesayanganpun tak menemani tidurku,
sekarang hanya ada kita berdua,
setelah sekian lama aku hidup denganmu,
setelah sekian lama kau tahu duka dan bahagiaku
akhirnya aku meninggalkanmu
dan perpisahan ini membuatku tersadar
bahwa aku cinta!
selamat tinggal kamarku tercinta ...
semoga penggantiku adalah orang yang bisa menjagamu dengan baik
memperlakukanmu dengan cinta.
dan semoga penggantimu dapat kuperlakukkan dengan layak, insha Allah.
i`m sory good bye


13 Comments