Posted on Rabu · 2 Comments
Ketika berusia 1 tahun, ibu suapkan makanan dan memandikan kita. Cara kita mengucapkan terima kasih kepadanya hanyalah dengan menangis sepanjang malam.
Apabila berusia 2 tahun, ibu mengajari kita bermain. Kita ucapkan terima kasih dengan lari sambil terkekeh-kekeh saat dipanggil.
Menjelang usia kita 3 tahun, ibu menyediakan makanan dengan penuh rasa kasih sayang. Kita ucapkan terima kasih dengan menumpahkan makanan ke lantai.
Ketika usia 4 tahun, ibu membelikan sekotak pensil warna. Kita ucap terima kasih dengan mencoreti dinding rumah.
Berusia 5 tahun, ibu membelikan sepasang pakaian baru, kita ucapkan terima kasih dengan bergulingan ditanah kotor
Setelah berusia 6 tahun, ibu menuntun tangan kita kesekolah. Kita ucapkan terima kasih dengan menjerit:"Aku tak mau sekolah, tak mau sekolah!".
Apabila berusia 7 tahun, ibu membelikan sebuah bola, cara mengucapkan terima kasih ialah kita pecahkan kaca jendela tetangga.
Menjelang usia 8 tahun. Ibu belikan es krim, kita ucapkan terima kasih dengan mengotori pakaian ibu.
Ketika usia 9 tahun, Ibu mengantar ke sekolah. Kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan membolos.
Berusia 10 tahun, Ibu menghabiskan waktu sehari untuk menemani kita kemana saja. Kita ucapkan terima kasih dengan tidak bertegur sapa dengannya. Karena malu dengan teman-teman.
Apabila berusia 12 tahun, ibu menyuruh pekerjaan rumah. Kita ucapkan terima kasih dengan menonton televisi.
Menjelang usia 13 tahun. Ibu menyuruh memakai pakaian yang menutup aurat ... kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan tidak menuruti perintahnya.
Berusia 15 tahun, ibu pulang kerja dan merindukan pelukan dan ciuman, kita ucapkan terima kasih dengan mengunci pintu kamar.
Menjelang usia 18 tahun, ibu menangis gembira mendengar kita masuk ke perguruan tinggi, kita ucapakan terima kasih kepadanya dengan bersuka ria bersama kawan-kawan di cafe.
Ketika berusia 19 tahun, ibu bersusah payah membayar iuran pengajian, menghantar ke kampus, dan menyeret koper kita ke kamar kos. Kita hanya ucapkan selamat jalan pada ibu diluar kamar kos-an karena malu dengan kawan-kawan
Berusia 20 tahun, ibu bertanya apakah kita sudah memiliki pacar atau calon suami. Jawab kita, "itu bukan urusan ibu!".
Setelah berusia 21 tahun, ibu memberikan pandangan mengenai pekerjaan. Kita bilang,"aku tidak mau seperti ibu".
Ketika berusia 22-23 tahun, ibu membelikan perabot untuk rumah kita. Dibelakang ibu kita katakan pada kawan "perabot pilihan ibu aku kuno, tidak sudi aku!"
Menjelang usia 24 tahun, ibu bertemu dengan calon menantunya dan bertanya tentang masa depan, kita mendelik dan bersungut, "Ibu, tolonglah.."
Ketika berusia 25 tahun, ibu bercucuran keringat membiayai biaya pernikahan kita. Ibu menangis dan memberitahu kita betapa dia sangat menyayangi kita, tetapi kita ucapkan terima kasih kepadanya dengan pindah.
Ketika berusia 30 tahun, ibu menelepon dan memberikan nasehat dan petuah mengenai perawatan bayi, kita dengan mudah berkata,"Itu dulu, sekarang zaman sudah modern, jelas beda..".
Ketika berusia 40 tahun, ibu menelepon mengingatkan tentang kampung halaman, kita berkata,"Kami sibuk, tak ada waktu pulang kampung".
Apabila usia 50 tahun, ibu jatuh sakit dan meminta kita menjaganya, kita bercerita mengenai kesibukan dan kisah-kisah orang tua yang menjadi beban kepada anak-anak.
Dan kemudian suatu hari, kita mendapat berita ibu meninggal! Kabar itu bagaikan petir!!
Dalam lelehan air mata, barulah segala perbuatan kita terhadap ibu menrepa satu persatu.
Jika ibu masih ada, sayangi dia. Jika telah tiada ingatlah kasih dan sayangnya. Sayangilah ibu karena kita ada karena ibu.
Sekarang, datanglah dan peluk ibu kita. Bersimpuhlah dikaki ibu. Rasakan keringat dan air matanya. Disana ada rasa sayang dan cinta sejati.
Gola Gong
Waktu tadi siang rela`in bolos buat pakcing, saya melihat catatan kutipan saya dari berbagai buku lalu melihat kutipan ini dan alhasil teringat Ibu. Jadi gak sabar...


oh, lo bolos kul gara2 packing bu??????
mang sapa yang mo pergi??
iya, cinta anak sepanjang galah... tapi cinta ibu sepanjang masa....
alasan utama bolos seh ya emang males,
selanjutnya packing
hah??!!
syapa yang pergi??
gak tau siapa yang pergi ..