Posted on Sabtu · 2 Comments
Kamu itu selayak hujan yang sebentar, di musim kemarau. Aku kegirangan di tengah sawah yang pecah-pecah. Namun, Kamu hanya sebentar.
Hanya menerbangkan debu yang membuatku terkena selesma.
Karya: p`Muhlis
15.30
awan gelap sedikit hujan .. menanti semua yang dinanti hah!!
menanti yang tak akan kembali.. entah apa yang kunanti, entah apa yang kucari
entah apa yang akan kembali
dan teringatlah aku akan hujan ...
aku hanya sebuah tanah kering menanti siraman dingin hujan
aku hanya sebuah sawah kering tanpa air hujan...
"sesungguhnya setelah kesuliatan ada kemudahan, setelah kesulitan ada kemudahan.."


Categories:
poetry
Air......
Terkadang memang di nantikan........
Tapi coba lihatlah ACEH........cukup 10 menit Air menghancurkan kota......
Kemarau yang ada di Qalbumu itu
sirmlah dengan air yang tak pernah bisa membahyakan buat kita....
Air yang selalu di kumandangkan oleh yang tak pernah bisa kenyang perutnya lantaran selalu membagi makanannya kepada tetangganya......yang sang malaikat pencabut nyawa pun meminta izinnya di kala ajalnya tiba......air itu tak lain adalah.....yang telah membuat raja Namrud telat bertobat di tengah laut saat mengejar musa.....air itu tak lain adalah yang telah membuat sang ISA berbicara tentang sebuah kebenaran Haqiqi sebuah kelahiran.......air itu tak lain adalah yang telah membuat Nuh dan umatnya terselamatkan dari Banjir yang tak terkira.....
so
be smile key
oke..
kesimpulannya pak??
:P